Warga Sipil Korban Krisis Ukraina
Pertempuran antara pasukan
pemerintah dan pemberontak pro Rusia setidaknya menyebabkan 10 warga sipil
tewas di Ukraina timur Minggu (03/08/14). Sementara itu penyelidikan di lokasi
jatuhnya MH17 terus berlangsung
Wakil walikota Donetsk, kota yang jadi markas pemberontak,
mengatakan kepada wartawan, enam warga sipil tewas dan 13 cedera dalam
tembak-menembak di pinggiran kota. Perang saudara yang sudah berlangsung tiga
bulan di Ukraina menyebabkan sedikitnya 1.150 orang tewas. Sementara
itu, pemerintah daerah Lugansk mengatakan, tiga tewas dan delapan cedera dalam
pertempuran. Dalam bentrokan di Gorlivka juga dilaporkan jatuhnya satu korban
tewas dan 16 luka-luka.
Militer Ukraina menyatakan, mereka
selalu ditembaki, juga dengan granat, dan juga dari wilayah Rusia. Pasukan
pemerintah mencapai keberhasilan besar bulan lalu dan menyatakan mereka sudah
berhasil melemahkan perlawanan. Kiev telah berjanji akan membasmi pemberontakan
dalam waktu dekat. Tetapi para pakar memperingatkan, pertempuran mungkin masih
akan berlanjut, karena pemberontak bertekad berjuang hingga mati.
Warga sipil jadi korban
Yang menanggung konsekuensi terbesar
akibat bentrokan adalah warga sipil. Karena blokade tentara pemerintah,
Lugansk, kota berpenduduk sekitar 420.000, terancam "bencana
kemanusiaan" karena listrik padam dan persediaan air serta bahan bakar
sudah habis. PBB menyatakan, lebih dari 100.000 orang melarikan diri dari
beberapa bagian Ukraina lainnya, sementara Rusia menyatakan sekitar setengah
juga orang lari dari wilayah Ukraina ke wilayah Rusia.
Kekerasan terakhir terjadi ketika
sejumlah peneliti dari kepolisian Belanda dan Australia memeriksa lokasi jatuhnya
pesawat MH17 tiga pekan
lalu, yang menyebabkan 298 orang tewas. Setelah pertempuran berhari-hari, yang
menyebabkan terhambatnya proses pemeriksaan, kini peneliti dari Belanda membawa
sejumlah anjing dan ambulans yang dilengkapi pendingin ruangan.
Pencarian korban terhalang bentrokan
- Pelanggaran HAM di Ukraina
Perang
Datang ke Kota-Kota
Pertempuran antara separatis pro
Rusia dan militer Ukraina di sekitar kota-kota Luhansk dan Donetsk. Situasi
bagi warga sipil di sana makin kritis, demikian pernyataan Komisi HAM PBB.
Mereka terutama menuduh kaum separatis melakukan kejahatan besar.
Kru pencari masih menemukan bagian
tubuh manusia dan milik pribadi yang tersebar di daerah seluas sekitar 20 km
persegi. Pemimpin tim analisa mengatakan, mungkin proses masih akan berlangsung
sekitar tiga pekan. Sekitar 220 jenasah telah diterbangkan ke Belanda. Sebuah
pesawat lainnya yang membawa bagian tubuh yang tidak bisa dispesifikasikan akan
bertolak dari Kharkiv yang dikuasai pemerintah, Senin (11/08/14).
Pieter-Jaap Aalbersberg, kepala misi
kepolisian Belanda mengatakan kepada wartawan, sebuah kereta api yang membawa
harta milik korban saat ini tertahan di stasiun yang dikuasai pemberontak.
Amerika Serikat menuduh pemberontak Ukraina menembak pesawat penumpang MH17
milik maskapai penerbangan Malaysia Airways, 17 Juli lalu. Sementara Rusia dan
pemberontak menyalahkan militer Ukraina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar